Senja Kala Hujan. Angin itu berhembus pelan. Menerbangkan daun daun kering yang akan jatuh dari tangkainya. Meninmbulkan bunyi gemerisik pelan. Angin itu seperti ingin berlari untuk mengantarkan sang senja. Di ufuk barat, sang senja masih tersenyum seraya seperti berkata, ‘aku akan pergi saat ini, dan besok aku akan datang kembali. Sebentar lagi masih ada bulan yang akan menemanimu’. Senja itu masih tersenyum, secerah fajar yang baru menyingsing. Dengan semangat yang ia pegang teguh, ia tetap tersenyum walau gumpalan awan hitam mengancamnya untuk berhenti memancarkan sinarnya sebentar. Hari ini, senja masih tetap seperti biasanya. Tersenyum seraya mengucapkan selamat tinggal seperti sebelumnya. Sinar orange itu seperti warna keemasan, dengan keungu – unguan yang kontras dengan warna langit yang biru. Di ufuk senja itu, ada sekian cahaya yang tak terbilang banyaknya. Di ufuk senja itu juga, beribu – ribu energi yang sangat banyak untuk ia sebarkan di esok hari. Dan di ufu
Komentar
Posting Komentar