Kenangan



Hadirnya bagaikan kenangan lalu yang kembali terungkit oleh waktu
Hadirnya bagaikan angin yang kembali berhembus setelah menghilang
Hadirnya bagaikan kobaran api yang kembali bangkit setelah lama meredup

       Saat hembusan angin yang datang bersama dedaunan itu, aku menutup kedua mataku. Seolah angin itu membawa sejuta kenangan indah yang telah lama menghilang. Daun – daun itu menepi, memperlihatkanku tentang waktu lalu yang kembali terungkit. Bersama dengan itu, aku mendengar bisikan angin yang melenakan itu. Menyuruhku untuk terus saja mengenang kenangan, Walaupun kobaran api nestapa masih membesar. Dan dia menuntunku untuk melihat tetes demi tetes air bening, yang setiap tetesnya memberiku keteduhan yang telah lama meredup. Lalu debu yang tertiup oleh angin waktu, membaku kembali pada kenangan lalu. Begitu pula nyanyian dedaunan pohon yang membawakanku elegi masa lalu. Dan kini, aku terkekang oleh kenangan waktu yang begitu kejam untuk kuhadapi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Tanpamu

Cerpen