Senja itu....

hujan yang kemarin mengisakan jejak hari...
kini tersapu oleh buih ombak pasir.
buih itu menutup segala aroma hujan yang semerbak.
ombak itu menyapu sisa air hujan yan gtak bersekas.
pasir itu mengubur seluruh jejak hujan yang terbilang melebihi manis.
karang yang kuatpun tak akan selamanya berdiri kokoh.
hanya satu terpaan angin yang keras yang dapat memberinya nafas kehidupan.
aroma pantai lepas itu menyeruak memenuhi segala penjuru,
yang tiada kata unuk memungkirinya.
senja yang terlihat kini bercampur dengan sebagian siluet malam yang mulai menyeruak.
senja yang dulunya menatapi air laut yang tenang itu,
 pasti suatu saat akan berganti dengan malam jua...

aku yang melihatnya...
aku yang menatapinya...
aku yang memandanginya...
tersenyum lebar atas keindahan itu.
keindahan yang mungkin tak akan lagi akan ku alami.
walaupun siapa yang tau hidup akan berakhir.
namun mengapa aku merasa tiada lagi senja itu esok?
entahlah......
naungan senja yang berubah berganti dengan malam seolah kan mengisahkan arti kehidupan yang tak kumengerti ini.
naungan senja yang berubah menjadi malam itu seolah kan pergi dariku untuk selama-lamanya.
naungan senja yang berganti malam itu, mengapa terlihat muram saat akan kembali pada peraduannya?
dan mengapa aku menangis di bawahnya?
di samping hamparan laut yang luas itu?
di samping buih-buih yang melewati kakiku?
di antara deburan ombak yang saling sahut menyahut itu?
entahlah.....
seolah senja itu adalah orang yang paling berharga di setiap detiknya...
seolah senja itu adalah kenangan indah yang dulu pernah hilang....
 mengapa akupun harus menderita karena luka lama yang masih memerah ini?
 akankah suatu hari nanti ada senja yang datang kembali?
ah, tidak!
jangan senja lagi...
tapi yang kuharapkan adalah mentari baru yang mungkin akan memberiku segala kebahagiaan yang manis....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Tanpamu

Cerpen