Last time



Mungkin dulu hanyalah ilusi,
tapi kini aku sadar, semuanya kenyataan yang harus kualami
dinginnya waktu membuatku harus kehilangan senyumku
senyum yang dulu membuatnya bahagia
kini kami terpaut oleh jarak
dan waktu terus berputar
terkadang waktu begitu kejam,
lebih kejam dari seorang pembunuh
aku lebih ingin menjadi apatis
daripada anak polos yang mudah dibohongi
kebersamaanku dengannya hanya ilusi
yang tersimpan erat dalam kenangan.
Elegi membuatku harus bermimpi buruk setiap malam,
tapi nestapaku harus selalu bergeming.
Hari ini mungkin hatiku memang seperti batu.
Tapi kenangan dan fatamorgana membuatku rapuh.
Aku memang menginginkannya kembali,
dengan angin yang berhembus membawa kebahagiaan.
Bukan lagi elegi dan nestapa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Tanpamu

Cerpen